Kamis, 31 Mei 2012

Perempuan di Balik Jendela

sumber: fotograf atolyesi
       Coba terangkan padaku suatu waktu tentang perempuan di balik jendela.Ia menatap dari sana, termenung dengan wajah yang mengalami pembiasan. Aku tak tahu kalau ia tersenyum, ataukah menyeringai. Sepertinya sepi itu sesak diramu dengan debu polusi siang tadi. Ialah surga dengan penantiannya dalam mimpi yang dirajut untuk hari esok. Dan tangis layaknya air terjun menjawab pertanyaan tentang misteri masa depan: surga bukanlah hal yang patut untuk diharapkan, karena sesungguhnya Tuhan memilikinya hanya untukNya sendiri...

Minggu, 20 Mei 2012

Saat Kubilang, Tidak





Benci itu ada ketika kepala ini tak mau menerima kenyataan bahwa akan ada gelap disetiap cahaya terbit. Jangan lemparkan keheranan untuk matahari pagi ini, karena ia pun sepertinya tak mengerti. Ia datang, kemudian berlalu. Selalu saja begitu.

Untuk apa benci? Entahlah, karena seolah-olah Tuhan yang menciptakan tempo itu hanya memberikan jawaban klise, sehingga banyak yang menafsirkan bahwa damai itu harus terlahir dari sebuah sengketa, sebuah perang, dan teradukkan dalam perbedaan nyata.